Sabtu, 21 September 2013
Terinspirasi dari konsep Kelas Inspirasi, SDN Inpres Solan,kecamatan Kintom menyelenggarakan kegiatan Hari Inspirasi pada hari Sabtu lalu. Sekolah mengundang beberapa kaum profesional dari berbagai bidang untuk meluangkan waktu mereka hadir berbagi inspirasi kepada anak-anak. Professional volunteer yang hadir pada Hari Inspirasi ini di antaranya dari profesi dokter, tentara,polisi,penyiar radio dan wartawan. Selain itu turut hadir Kazuo Nakanishi dari bidang teknik dan Rahmat Azis dari bidang komunikasi.
Pada kegiatan ini, masing-masing relawan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke dua kelas, dengan durasi untuk masing-masing kelasnya selama 30 menit. Mereka mendapatkan kesempatan untuk mengenalkan profesinya masing-masing dan berbagi mengenai kisah hidup mereka, bagaimana perjuangan menjadi sukses seperti hari ini.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan kedatangan Andi Anto, pimpinan radio Galasika FM beserta dengan salah satu penyiar radionya Inal Zaman dan seorang teknisi. Beberapa anak mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung sebagai penyiar radio cilik. Rupanya mereka tidak tanggung-tanggung dalam mengenalkan profesi penyiar radio kepada anak-anak Solan. Berbagai perlengkapan siaran termasuk antena turut mereka kemas ke Solan. Simulasi langsung yang dilaksanakan pada Sabtu siang tersebut menimbulkan kesan yang mendalam bagi anak-anak. “Anak-anak jadi bisa berinteraksi langsung, ada yang telepon dan ada yang menjawab, seharusnya mereka dapat sekali pengalaman itu dari melakukan kegiatannya langsung,” ungkap Inal Zaman. Pembelajaran kontekstual memang metode yang berusaha untuk beliau aplikasikan.
Bapak Herdiyanto Yusuf, Direktur Luwuk Post yang sempat masuk ke kelas 3 dan kelas 6 berbagi pengalaman, menurut beliau lebih mudah untuk menyampaikan materi mengenai profesi wartawan ke kelas besar dibandingkan saat beliau masuk ke kelas rendah. “Anak-anak di kelas 6 lebih responsif, kalau waktu di kelas 3 saya masuk mereka cenderung lebih pasif.” Lain lagi dengan Rahmat Azis, Media Relations Officer DSLNG ini mengaku lebih nyaman mengajar di kelas rendah dibandingkan di kelas besar. “Anak-anak kelas rendah lebih tidak ‘jaim’, kelas lebih hidup dan ramai,” ungkapnya. Tetapi kesempatan ini membuatnya semakin menyadari bahwa bukanlah mustahil untuk melakukan pendekatan terhadap anak dalam hal penanaman motivasi untuk meraih cita-cita, tinggal memilih pendekatan yang paling sesuai dengan umur siswa.
Tidak mau ketinggalan berbagi, Kazuo Nakanishi, seorang warna negara Jepang yang fasih berbahasa Indonesia juga turut serta dalam kegiatan Hari Inspirasi ini.
Ini merupakan kali pertama kegiatan semacam ini diadakan di sekolah. Bapak-Ibu guru SDN Inpres Solan juga menyambut positif kegiatan ini dengan semangat dan penuh keceriaan. Dengan terselenggaranya Hari Inspirasi ini, diharapkan semua anak dapat menjadi lebih termotivasi dan memiliki semangat juang yang lebih tinggi dalam perjalanan meraih cita-cita mereka. Selain itu, bagi elemen sekolah lainnya kegiatan semacam ini juga bisa jadi sebuah ide yang dapat lebih dikembangkan lagi dan tentunya diharapkan dapat menularkan semangat berbagi kepada kalangan profesional lainnya.